Anak-anak memiliki kecepatan dan kemajuan yang beragam dalam belajar berbicara, tetapi umumnya pada usia 2 tahun Si Kecil sudah bisa menguasai sekitar 50 kosa kata dan menyusun 2 kata menjadi kalimat yang bisa dimengerti, misalnya ‘mau main’.

Seiring bertambahnya usia, mereka juga bisa menyatukan 3 sampai 4 kata menjadi sebuah kalimat.

Ciri-Ciri Anak Mengalami Speech Delay

Ada beberapa hal yang perlu bunda perhatikan dan waspadai jika Si Kecil menunjukkan gejala-gejala berikut, yaitu:

  1. Tidak mau berbicara, hanya menunjuk dan mengekspresikan keinginannya
  2. Tidak bisa meniru ucapan orang lain Tidak atau jarang merespon saat dipanggil
  3. Menghindari kontak mata saat diajak bicara
  4. Kesulitan mengucapkan nama-nama benda yang sering dilihatnya

Gejala-gejala di atas bisa menjadi tanda bahwa Si Kecil mengalami keterlambatan bicara.

Jika demikian, sebaiknya bunda segera konsultasikan dengan dokter anak. Dokter akan memberi saran dan penanganan yang tepat sesuai dengan tingkat keterlambatan bicara yang dialami Si Kecil.

Cara Mencegah dan Mengatasi Speech Delay pada Anak

Speech delay adalah kondisi di mana Si Kecil mengalami keterlambatan dalam berbicara sesuai dengan usianya. Hal ini tentu bisa membuat Mampaps khawatir, namun jangan buru-buru panik ya bund.

Ada beberapa hal yang bisa Bunda lakukan untuk mencegah dan mengatasi speech delay pada Si Kecil, antara lain:

1. Sering-seling berkomunikasi dengan Si Kecil

Cara Efektif Mengatasi speech delay pada anak
Ilustrasi Berkomunikasi dengan Anak (Foto: Canva)

Salah satu cara yang paling penting adalah Mampaps harus sering-sering berkomunikasi dengan Si Kecil, baik dengan mengajaknya berbicara, bernyanyi, atau bermain bersama.

Hal ini akan merangsang perkembangan bahasa dan kemampuan berbicara Si Kecil. Mampaps bisa menggunakan kata-kata yang mudah dipahami dan ditirukan oleh Si Kecil.

2. Teratur membaca dan menceritakan dongeng

Cara Efektif Mengatasi speech delay pada anak
Ilustrasi membacakan cerita dongeng kepada anak (Foto: Canva)

Membaca dan menceritakan dongeng pada Si Kecil tidak hanya bermanfaat untuk meningkatkan bonding antara Mampaps dan Si Kecil, tetapi juga untuk memperkaya kosa kata dan imajinasi Si Kecil.

Bunda bisa memilih buku-buku yang menarik dan sesuai dengan usia Si Kecil, lalu mengajaknya untuk ikut berinteraksi dengan cerita tersebut. Misalnya, dengan menanyakan nama-nama tokoh, warna-warna benda, atau suara-suara hewan.

Jika Si Kecil kesulitan mengucapkan kata tertentu, Mampaps bisa membantunya dengan sabar dan memberikan contoh yang benar.

3. Mengenalkan nama-nama objek di sekitar

Si Kecil yang belum bisa berbicara biasanya akan menunjukkan apa yang mereka inginkan dengan gerakan tangan atau tubuh, tanpa mengeluarkan suara.

Nah, ini adalah kesempatan bagi Bunda untuk mengenalkan nama-nama objek yang ada di sekitar Si Kecil, seperti mainan, hewan peliharaan, atau makanan.

Bunda bisa mengulangi nama-nama objek tersebut beberapa kali dan mengajak Si Kecil untuk menirukannya. Selain objek, Mampaps juga bisa mengenalkan nama-nama anggota keluarga, teman-teman, atau guru-guru Si Kecil.

4. Mengurangi penggunaan gadget

Meskipun gadget bisa menjadi sarana hiburan dan belajar bagi Si Kecil, namun penggunaannya harus dibatasi ya bund.

Menurut penelitian, penggunaan gadget pada anak usia 18 bulan bisa menjadi penyebab utama speech delay.

Oleh karena itu, sebaiknya Mampaps mengawasi dan mendampingi Si Kecil saat menggunakan gadget, serta memberikan waktu yang cukup untuk aktivitas lain yang lebih bermanfaat bagi perkembangan bahasa dan berbicara Si Kecil.

Bunda pasti ingin Si Kecil tumbuh menjadi anak yang cerdas dan percaya diri bukan? Untuk itu, yuk kenali gejala-gejala speech delay pada Si Kecil dan lakukan langkah-langkah pencegahan dan penanganannya sejak dini. Semoga artikel ini bermanfaat ya.