Bolehkah Ibu Hamil Dikerok Saat Masuk Angin? Berikut Penjelasannya!
Bolehkah Ibu Hamil Dikerok Saat Masuk Angin? Jawabannya tergantung bagian tubuh mana yang dikerok.
Kerokan merupakan terapi tradisional yang populer di Indonesia untuk mengatasi berbagai gejala seperti masuk angin, pegal-pegal, dan sakit kepala. Namun, bolehkah ibu hamil dikerok saat masuk angin?
Amankah Ibu Hamil Dikerok?
Kerokan pada dasarnya aman dilakukan oleh ibu hamil, asalkan dilakukan dengan hati-hati. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1. Bagian tubuh yang dikerok
- Hindari kerokan di bagian perut, pinggang, dan punggung bawah. Tekanan pada area tersebut dapat memicu kontraksi dini dan membahayakan janin.
- Bagian tubuh yang aman untuk dikerok adalah punggung bagian atas, bahu, dan kaki.
2. Tekanan saat kerokan
- Hindari tekanan yang terlalu keras saat kerokan. Tekanan yang keras dapat menyebabkan iritasi dan nyeri pada kulit.
- Lakukan kerokan dengan tekanan yang ringan dan lembut.
3. Frekuensi kerokan
Jangan terlalu sering melakukan kerokan. Lakukan kerokan seperlunya saja saat mengalami masuk angin.
Alternatif Lainnya untuk Mengatasi Masuk Angin pada Ibu Hamil
Meskipun kerokan aman untuk ibu hamil asal memperhatikan hal-hal di atas, namun ada baiknya ibu hamil memilih alternatif lainnya yang lebih aman untuk mengatasi masuk angin seperti:
1. Minum Air Putih Hangat
Minum air putih hangat membantu melancarkan peredaran darah, meredakan pegal-pegal, dan membantu tubuh mengeluarkan keringat untuk meredakan demam. Minumlah air putih hangat secara teratur, 8-12 gelas per hari.
2. Konsumsi Sup Ayam Hangat
Sup ayam kaya akan vitamin dan mineral yang membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Kaldu ayam hangat juga membantu melegakan hidung tersumbat dan meredakan sakit tenggorokan.
3. Istirahat Cukup
Istirahat cukup membantu tubuh melawan infeksi dan mempercepat pemulihan. Pastikan tidur 7-8 jam per hari dan hindari begadang.
4. Kompres Hangat
Kompres hangat dapat membantu meredakan pegal-pegal dan sakit kepala. Gunakan handuk yang dibasahi air hangat dan kompreskan pada bagian yang sakit selama 10-15 menit.
5. Pijat Lembut
Pijat lembut dapat membantu melancarkan peredaran darah dan meredakan pegal-pegal. Mintalah bantuan suami atau anggota keluarga lain untuk memijat dengan lembut.
6. Konsumsi Jahe
Jahe memiliki sifat anti-inflamasi dan membantu meredakan mual. Anda bisa minum teh jahe hangat atau menambahkan irisan jahe pada masakan.
7. Hindari Makanan dan Minuman Dingin
Makanan dan minuman dingin dapat memperburuk gejala masuk angin. Konsumsi makanan dan minuman hangat yang lebih mudah dicerna.
8. Perhatikan Asupan Gizi
Pastikan ibu hamil mendapatkan asupan gizi seimbang untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Konsumsi makanan kaya vitamin C, seperti jeruk dan jambu, serta makanan kaya protein, seperti telur dan ikan.
9. Konsultasi dengan Dokter
Jika gejala masuk angin tidak membaik dalam beberapa hari atau disertai demam tinggi, segera konsultasikan dengan dokter. Dokter akan memberikan saran dan pengobatan yang tepat untuk ibu hamil.
Kesimpulan
Kerokan pada dasarnya aman dilakukan oleh ibu hamil, asalkan dilakukan dengan hati-hati dan menghindari bagian tubuh yang tidak boleh dikerok. Ibu hamil dapat memilih alternatif lain seperti pijatan, kompres air hangat, minum air putih yang banyak, dan konsumsi makanan bergizi untuk mengatasi masuk angin.