Bolehkah Berhubungan Intim Saat Hamil 2 Bulan? Ini Jawabannya!
Bolehkah berhubungan intim saat hamil 2 bulan kerap menjadi pertanyaan bagi calon ibu di trimester pertama kehamilan. Pasalnya hasrat atau dorongan seks adalah suatu hal yang manusiawi dan wajar terjadi.
Akan tetapi mengingat usia kandungan yang masih muda dan rentan, membuat sebagian besar perempuan khawatir dan ragu untuk melakukannya.
Perempuan yang hamil pada trimester pertama ini biasanya takut jika melakukan aktivitas seksual karena khawatir dapat membahayakan keselamatan janin.
Pertanyaan dan kekhawatiran ini pun tidak hanya muncul di benak para bunda tetapi juga dialami oleh ayah si calon bayi.
Lalu bagaimana sebenarnya tentang kebolehan berhubungan intim saat hamil 2 bulan? Untuk mendapatkan jawabannya, simak artikel dibawah ini!
Bolehkah Berhubungan Intim Saat Hamil 2 Bulan
Menanggapi pertanyaan dan keraguan para bunda, sebenarnya melakukan aktivitas seksual saat hamil 2 bulan bukan merupakan sesuatu yang dilarang.
Dikutip dari berbagai sumber dan keterangan dokter kandungan, bahwa wanita hamil sah-sah saja untuk berhubungan intim.
Namun ada beberapa aturan yang membuat aktivitas seksual tersebut harus dipikirkan ulang dan dikonsultasikan bersama dokter kandungan.
Usia kandungan 2 bulan termasuk dalam trimester pertama kehamilan dimana tahap perkembangan janin masih sangat awal dan belum sempurna.
Pada usia 2 bulan, masih terjadi perkembangan plasenta atau ari-ari. Demi mencegah dan menghindari risiko keguguran, ada baiknya untuk tidak melakukan aktivitas seksual.
Tahap perkembangan awal janin sangat rentan terhadap risiko keguguran, sehingga para bunda tidak dianjurkan untuk berhubungan intim di trimester pertama.
Perkembangan plasenta baru dapat sempurna ketika memasuki usia kehamilan 16 minggu.
Sehingga trimester pertama atau 3 bulan awal kehamilan menjadi waktu yang kurang direkomendasikan untuk aktivitas seksual
Hubungan badan dapat memicu kontraksi pada rahim hal inilah yang menyebabkan terjadinya gangguan pada implantasi embrio.
Cukup mengerikan karena kontraksi rahim dapat memutus plasenta dengan embrio di kantung kehamilan.
Ketika terjadi kontraksi ringan maka efeknya bunda akan mengalami pendarahan atau flek vagina.
Usia Kandungan Ideal untuk Berhubungan Intim
Pertanyaan bolehkah berhubungan intim saat hamil 2 bulan dapat dijawab boleh, tetapi tidak disarankan oleh dokter kandungan untuk dilakukan karena akan mengganggu perkembangan embrio.
Namun bunda dapat melakukan aktivitas seksual lain yang tidak menimbulkan kontraksi pada rahim.
Usia aman bagi kandungan untuk melakukan hubungan badan yakni di atas 16 minggu kehamilan. Pada usia ini, kandungan sudah cukup kuat dan aman.
Tetapi perlu diingat lagi bahwa kondisi setiap wanita hamil itu berbeda. Mulai dari daya tahan tubuh, kondisi kandungannya, dan kondisi kesehatan sang ibu. Hal ini juga bergantung pada kualitas janin.
Sehingga wanita hamil harus mengkonsultasikannya pada dokter kandungan atau bidan untuk memastikan apakah sudah boleh melakukan hubungan seksual.
Berbeda dengan usia aman, maka usia ideal kandungan bagi ibu untuk berhubungan badan yakni pada trimester akhir.
Aktivitas hubungan intim dapat membantu membuka jalan persalinan. Hal ini sebagai latihan bagi ibu hamil yang ingin melahirkan melalui vagina. Tetapi harus diingat bahwa kehamilan 8 bulan juga tidak selalu aman dari risiko.
Pasalnya sperma mengandung senyawa prostaglandin yang merangsang persalinan. Sehingga bunda dan suami harus waspada dan melakukannya dengan hati-hati.
Kondisi Ibu Hamil yang Dilarang Hubungan Intim
Ada beberapa kondisi ibu hamil yang apabila mengalaminya, maka tidak diperbolehkan melakukan hubungan badan. Beberapa tanda tersebut sebagai berikut:
1.Terjadi pendarahan dan flek yang banyak.
2. Air ketuban bocor dengan sengaja atau tidak sengaja
3. Serviks terbuka sebelum waktunya
4. Plasenta menutupi serviks.
5. Ibu hamil memiliki riwayat persalinan prematur.
Itulah penjelasan dari pertanyaan tentang bolehkah berhubungan intim saat hamil 2 bulan. Agar bunda tidak khawatir pada risiko yang akan menimpa janin, maka selalu upayakan untuk konsultasi dengan dokter dan bidan.