Apakah gula mempengaruhi keaktifan anak? Anak dapat menjadi hiperaktif disebabkan oleh banyak hal, salah satunya asupan gula berlebihan.

Banyak orang tua yang paham anak kecil lebih senang dengan makanan yang memiliki rasa cenderung manis. Akan tetapi rasa manis tersebut tentu dihasilkan dari gula.

Namun banyak yang beranggapan kalau gula dapat memicu anak menjadi hiperaktif. Apakah hal tersebut benar adanya? Untuk itu simak selengkapnya langsung di bawah ini.

Apakah Gula Mempengaruhi Keaktifan Anak

Konsumsi makanan atau minuman yang manis sebaiknya sangat dijaga sekali untuk anak. Sebab ada banyak sekali dampak buruk yang akan didapati ketika anak memilih untuk makan makanan atau minuman manis.

Dikatakan kalau kandungan dalam gula yang tinggi dapat membuat anak menjadi lebih hiperaktif. Gangguan tersebut biasanya disebut dengan sugar rush.

Hal ini dapat meningkatkan kadar gula dalam darah dengan cepat dan dalam waktu yang singkat. Tingginya kadar gula dalam darah ini dapat membuat anak menjadi lebih hiperaktif.

Akan tetapi belum ada penelitian secara pasti mengenai hubungan antara gula dengan sifat hiperaktif pada anak. Namun perlu diketahui kalau gula itu akan lebih cepat diubah menjadi energi oleh tubuh.

Hal tersebut dikarenakan anak mendapat dorongan energi dari gula. Sehingga dapat memuat anak terus aktif sera membuatnya suit untuk fokus pada hal tertentu.

Jadi, apakah gula mempengaruhi keaktifan anak? ya hal tersebut dapat saja terjadi terutama kepada seseorang yang sensitif dengan gula. Sehingga dapat memburuk setelah mengkonsumsi gula.

Faktanya anak-anak tertentu memang lebih sensitif terhadap gula dibandingkan dengan anak normal lainnya. Namun masalah ini sebenarnya tidak hanya terjadi kepada anak-anak saja, tetapi orang dewasa juga.

Tidak hanya membuat anak menjadi hiperaktif, gula juga dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan pada anak. anak-anak yang terlalu banyak makan makanan manis ini dapat membuatnya tumbuh menjadi kurang sehat.

Gula juga menjadi salah satu penyebab mengapa anal alami obesitas. Selain itu juga gula dapat meningkatkan risiko terkena darah tinggi, kolestrol naik hingga diabetes tipe-2.

Membatasi Konsumsi Gula Olahan Pada Anak

Meskipun belum ada hubungannya dengan konsumsi gula dan hiperaktif pada anak. Namun ibu tetap harus membatasi konsumsi gula pada anak. Karena hal tersebut sangat berbahaya untuk anak.

Ada sejumlah alasan yang dapat menjadi pertimbangan sebelum memberikan anak makanan atau minuman yang manis. Beberapa diantaranya kurang baik untuk anak.

  • Tidak tercukupinya gizi anak. sajian dengan tinggi gula biasanya minim kandungan nutrisi.
  • Meningkatkan risiko obesitas pada anak, akibat konsumsi gula berlebihan.
  • Rentan mengalami kerusakan gigi seperti gigi berlubang atau karies gigi.

Pada masa pertumbuhan seperti itu, sebaiknya bunda batasi konsumsi gula harian ada anak. Lebih baik sajikan makanan atau minuman bernutrisi tinggi pada anak, dibandingkan memberikan anak jajan yang manis.

Jadi, apakah gula mempengaruhi keaktifan anak. hal tersebut bisa saja, meskipun pada dasarnya belum ada penelitian mengenai hal tersebut.