Apakah anak down syndrome terlihat saat USG? Memiliki anak yang sehat secara jasmani maupun fisik adalah harapan seluruh orang tua. Mereka juga tidak ingin jika anak yang mereka lahirkan ke dunia, memiliki sebuah penyakit atau terlahir tidak sempurna.

Tidak ada yang ingin anaknya menderita down syndrome. Mereka selalu ingin anaknya sehat seperti anak lainnya. Apalagi kalau penyakit down syndrome tersebut baru dapat terdeteksi saat mereka mulai tumbuh dewasa.

Melakukan pemeriksaan down syndrome ini seharusnya dilakukan sejak dini. Karena pemeriksaan pada usia kehamilan yang sudah besar, justru akan mempersulit deteksi down syndrome tersebut. Hal ini karena ciri-ciri anak down syndrome pada janin sudah dapat terlihat.

Apakah Anak Down Syndrome Terlihat Saat USG

Down syndrome ini merupakan kelainan kromosom yang paling sering terjadi pada bayi yang baru lahir hidup. Kemungkinan ibu melahirkan bayi down syndrome ini 1 dari 700 kelahiran. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengecek janin apakah down syndrome atau bukan.

Apakah anak down syndrome terlihat saat USG? Salah satu cara untuk mendeteksinya bisa dengan USG. Namun USG ini bukanlah salah satu cara paling ampuh. Karena hasil diagnosanya hanya ada di angka sekitar 50-70% saja. Berikut ini beberapa kelainan janin penderita down syndrome yang mungkin akan terlihat ketika di USG.

  • Trimester pertama: pada trimester awal ini akan terlihat Nuchal tranlucency, nuchal cystic hygroma, tulang hidung yang hypoplastic atau bahkan tidak nampak ketika di USG.
  • Trimester kedua: terdapat tanda berupa pielektasis, tulang paha yang pendek, ventrikulomegali, usus ekogenik, nuvhal skin fold yang lebih tebal, dll.
  • Trimester ketiga: pada tahap ini janin akan mendapat kelainan kardiovaskular, syaraf pusat, kraniofasial, muskuloskeletal, saluran cerna dan saluran kemih. Kelainan struktur yang terjadi juga bisa berupa atresia duodenal, kelainan katup jantung tetralogy of fallot, dll.

Apabila saat USG ditemukan adanya gambaran down syndrome, dokter pada umumnya perlu memastikan metode lainnya untuk mengakuratkan diagnosanya. Biasanya dilakukan dengan amniocentesis atau chorionic villus sampling (CVS) ketika usia kandungan berusia 10-15 minggu.

Melakukan USG saja tidaklah dapat mengakuratkan diagnosa. Melakukan deteksi kelainan saat janin belum dilahirkan pastinya tidak dapat mengubah kondisi janin. Mengingat aborsi adalah tindakan yang ilegal, kecuali merupakan tindakan kedaruratan medis.

Sedangkan down syndrome bukanlah kedaruratan medis. Untuk itu tindakan yang bisa dilakukan adalah memberikan konselling kepada calon orang tua. Hal ini dipersiapkan untuk mereka merawat dan mengasuh buah hati agar tumbuh optimal.

Jadi sudah tahu ya, apakah anak down syndrome terlihat saat USG? Jawabannya bisa. Namun hal tersebut tidak menjamin keakuratan, tetap diperlukan tes lainnya untuk dapat terdeteksi.