Berbagai jenis pembalut mulai dari yang bersayap, ekstra panjang, atau super tipis banyak diketahui oleh hampir semua perempuan Indonesia, Namun tidak dengan tampon. Banyak wanita di Asia yang masih asing dengan produk ini.

Ada banyak pertanyaan yang sering dikeluarkan oleh wanita di Asia termasuk indonesia tentang tampon, seperti cara menggunakannya, bentuk tampon, dan apa saja dampak yang bisa timbul dari penggunaan tampon.

Apa itu Tampon

apa itu tampon
Ilustrasi Tampon Foto : Canva

Tampon adalah alat pembalut yang ditempatkan di dalam vagina untuk menyerap darah menstruasi. Tampon terbuat dari bahan kapas atau bahan lain yang dapat menyerap cairan, dan dikemas dalam bentuk yang kecil dan mudah dibawa.

Tampon digunakan oleh wanita selama menstruasi untuk menjaga kebersihan dan mengurangi bau yang tidak sedap. Tampon juga dapat digunakan oleh wanita yang mengalami keputihan atau keluarnya cairan lain dari vagina.

Kelebihan dan Kekurangan Tampon

Seperti dengan produk pembalut wanita lain, tampon juga mempunyai kelebihan dan kekurangan yang perlu mams ketahui sebelum memilih menggunakanya, Berikut penjelasanya.

Kelebihan Tampon

  1. Tampon tidak terlihat di luar: Hal ini memungkinkan wanita untuk merasa lebih nyaman dan tidak merasa terganggu saat menggunakannya, terutama saat sedang beraktivitas atau berenang.
  2. Higienis: Tampon tidak menempel pada tubuh seperti pembalut, sehingga lebih mudah untuk membersihkan dan tidak menimbulkan bau tidak sedap.
  3. Aman: Tampon aman digunakan selama masa haid, asalkan diganti setiap 4-6 jam. Ini membantu mengurangi risiko infeksi dan luka pada area kewanitaan.
  4. Praktis: Tampon mudah dibawa ke mana saja dan tidak terlihat oleh orang lain, sehingga lebih praktis untuk digunakan saat bepergian atau beraktivitas.

Kekurangan Tampon

  1. Tampon dapat menyebabkan iritasi atau infeksi. Beberapa wanita dapat mengalami iritasi atau infeksi setelah menggunakan tampon, terutama jika tidak diganti secara teratur.
  2. Risiko TSS: Tampon dapat menyebabkan sindrom stres toksis (TSS), yang merupakan kondisi serius yang dapat menyebabkan demam tinggi, lemas, dan kondisi kulit yang merah. TSS dapat terjadi jika tampon tidak diganti secara teratur atau jika tampon terlalu lama di dalam tubuh
  3. Tampon dapat menyebabkan kelebihan darah yang terlalu banyak. Beberapa wanita dapat mengalami kelebihan darah saat menggunakan tampon, terutama jika tampon terlalu kecil untuk vagina
  4. Tampon dapat menyebabkan rasa tidak nyaman atau sakit. Mams dapat merasa tidak nyaman atau merasa sakit saat menggunakan tampon, jika tampon terlalu kecil atau terlalu besar untuk vagina

Cara Menggunakan Tampon saat Haid

cara menggunakan tampon
Ilustrasi Penggunakan Tampon Foto : Canva

Kesulitan terbesar dari penggunaan tampon adalah untuk menemukan lubang yang tepat. Tetapi hal itu dapat diatasi dengan mengetahui anatomi vagina, di mana lubang paling depan yaitu lubang saluran kencing, lubang kedua sebagai lubang vagina, dan lubang ketiga merupakan lubang anus. Berikut adalah langkah-langkah untuk menggunakan tampon:

  1. Pilih tampon dengan ukuran yang sesuai. Ada beberapa ukuran tampon yang tersedia di pasaran, sehingga Mams perlu memilih tampon yang sesuai dengan kekuatan haid Mams.
  2. Bersihkan tangan Mams dengan sabun dan air sampai bersih. Ini penting untuk menjaga kebersihan tampon dan mencegah infeksi.
  3. Buka kemasan tampon dan ambil tampon tersebut. Ada beberapa jenis tampon yang tersedia, seperti tampon dengan aplikator atau tampon tanpa aplikator. Tampon dengan aplikator memiliki tabung yang digunakan untuk memasukkan tampon ke dalam vagina. Tampon tanpa aplikator harus dimasukkan dengan tangan.
  4. Tempatkan tampon di atas jari telunjuk Mams. Jika Mams menggunakan tampon dengan aplikator, tarik aplikator keluar sampai tampon terlihat.
  5. Berdiri dengan kaki terbuka atau duduk dengan kaki terbuka, tergantung pada posisi yang paling nyaman.
  6. Masukkan tampon ke dalam vagina. Tarik kembali aplikator jika Mams menggunakan tampon dengan aplikator, atau masukkan tampon tanpa aplikator ke dalam vagina dengan menggunakan jari telunjuk Anda.
  7. Posisikan tampon pada posisi yang tepat. Tampon harus terletak di bagian atas vagina, di dekat cervix (sumsum tulang belakang rahim).
  8. Ganti tampon setiap 4-6 jam atau sesuai kebutuhan. Tampon harus segera diganti setelah haid selesai, agar tidak terjadi TSS (Sindrom Staphylococcus Toxigenic), yang merupakan infeksi serius yang dapat terjadi jika tampon tidak dikeluarkan dengan cepat setelah haid selesai.

NahI, Itulah penjelasan tentang apa itu tampon dan langkah-langkah untuk menggunakan tampon. Jika Mams masih belum yakin tentang pemakaian tampon, sebaiknya Mams bisa berkonsultasi ke dokter atau perawat kesehatan reproduksi untuk mendapatkan saran yang lebih tepat.

Temukan Artikel Lainya di Google News