Kenali Apa Itu Bayi Sungsang, Penyebab, Risiko dan Cara Mengatasinya
Saat kandungan berusia 32–36 minggu biasanya kepala bayi sudah berada di bawah dalam posisi siap dilahirkan, Namun sebagian kasus lainnya posisi tersebut tidak berubah alias sungsang.
Apa itu Bayi Sungsang?
Bayi sungsang adalah kondisi ketika posisi kepala bayi dalam rahim berada di atas dan bokong/kaki berada di bawah pada usia kehamilan lebih dari 35 minggu.
Posisi ini bisa menyulitkan proses persalinan dan meningkatkan risiko komplikasi bagi ibu dan bayi. Kondisi bayi sungsang ini bisa diketahui melalui pemeriksaan ultrasonografi (USG).
Ada tiga jenis posisi sungsang, yaitu:
- Frank breech: posisi bokong bayi mendekati jalan lahir. Kondisi tungkai bayi sejajar dengan badan dan kaki terletak dekat kepala.
- Complete breech: posisi bokong dan kedua kaki bayi menghadap ke jalan lahir dengan lutut tertekuk (seperti posisi memeluk lutut).
- Footling breech: salah satu atau kedua kaki bayi mengarah ke bawah, dekat dengan jalan lahir.
Penyebab Bayi Sungsang
Penyebab bayi sungsang belum diketahui secara pasti, namun ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risikonya, yaitu:
- Usia ibu yang lebih tua
- Kehamilan kembar
- Kelainan bentuk rahim
- Cairan ketuban yang terlalu banyak atau terlalu sedikit
- Bayi yang berukuran terlalu besar
- Kelainan pada plasenta
Apakah Bayi Sungsang Bisa Lahir Normal?
Persalinan normal mungkin saja tetap dapat dilakukan bila tidak ada komplikasi lain pada kehamilan. Meskipun beitu persalinan normal pada bayi sungsang juga dapat berlangsung lebih lama, sehingga membuat ibu kelelahan. Persalinan lama ini juga dapat meningkatkan risiko terjadinya gawat janin.
Untuk mencegah terjadinya cedera lahir pada bayi sungsang, dokter biasanya akan melakukan beberapa upaya untuk memutar posisi bayi, seperti:
- Manuver ECV (external cephalic version): Prosedur ini dilakukan oleh dokter kandungan dengan cara memutar posisi bayi dari luar perut ibu.
- Manuver versi spontan: Prosedur ini dilakukan dengan cara memposisikan ibu hamil dalam posisi tertentu, seperti posisi telentang dengan kaki di atas, atau posisi tengkurap dengan kaki di bawah.
Jika upaya memutar posisi bayi tidak berhasil, maka persalinan akan dilakukan dengan cara operasi caesar.
Oleh karena itu, ibu hamil yang mengalami posisi bayi sungsang perlu melakukan pemeriksaan rutin ke dokter kandungan untuk memantau kondisi bayi dan merencanakan metode persalinan yang tepat.
Cara Mencegah Bayi Sungsang
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah bayi sungsang, yaitu:
- Menjaga berat badan ideal selama kehamilan. Ibu hamil dengan obesitas memiliki risiko lebih tinggi untuk melahirkan bayi sungsang.
- Melakukan olahraga secara teratur. Olahraga dapat membantu memperkuat otot-otot panggul dan perut, sehingga dapat membantu bayi untuk berputar ke posisi yang tepat.
- Mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi. Asupan nutrisi yang baik dapat membantu perkembangan bayi secara optimal, termasuk posisinya di dalam rahim.
- Menghindari stres. Stres dapat menyebabkan kontraksi rahim yang tidak teratur, sehingga dapat mengganggu posisi bayi.
Berikut adalah beberapa gerakan yang dapat dilakukan untuk membantu memutar posisi bayi sungsang:
- Gerakan lutut dada (knee chest position). Posisikan diri seperti sujud, dengan kepala dan bahu berada di bawah, serta panggul dan pantat berada di atas. Tahan posisi ini selama 15-20 menit, beberapa kali sehari.
- Gerakan breech tilt. Posisikan diri seperti duduk, dengan punggung bersandar pada dinding. Angkat kaki ke atas, dengan lutut ditekuk. Tahan posisi ini selama 15-20 menit, beberapa kali sehari.
- Gerakan gerakan memutar perut. Letakkan tangan di perut, dan putar perut secara perlahan searah jarum jam. Lakukan gerakan ini selama 5-10 menit, beberapa kali sehari.
Cara Mengatasi Bayi Sungsang
Ada beberapa cara yang mungkin dilakukan untuk mengatasi bayi sungsang, tergantung pada usia kehamilan, kondisi ibu dan bayi, serta jenis posisi sungsang. Berikut adalah beberapa cara yang umum dilakukan:
1. Versi eksternal
Versi eksternal Ini merupakan prosedur yang dilakukan oleh dokter kandungan untuk memutar bayi dari luar perut ibu dengan menekan dan menggeser perut ibu secara perlahan.
Prosedur ini biasanya dilakukan pada usia kehamilan 36-37 minggu, dengan persetujuan ibu dan bantuan obat-obatan untuk merilekskan rahim.
Prosedur ini memiliki tingkat keberhasilan sekitar 50%, tetapi juga memiliki risiko seperti pecahnya air ketuban, perdarahan, atau detak jantung bayi yang tidak normal .
2. Akupunktur
Akupuntur adalah metode pengobatan tradisional Cina yang menggunakan jarum-jarum halus untuk menstimulasi titik-titik tertentu di tubuh.
Akupunktur diklaim dapat membantu memutar bayi sungsang dengan meningkatkan aktivitas bayi dan merangsang hormon oksitosin. Akupunktur biasanya dilakukan pada usia kehamilan 32-36 minggu, dengan frekuensi 1-2 kali seminggu .
Beberapa studi menunjukkan bahwa akupunktur dapat meningkatkan kemungkinan bayi berputar ke posisi normal, tetapi masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan efektivitasnya.
3. Latihan pernapasan
Latihan pernapasan dapat membantu mengurangi stres, meningkatkan sirkulasi darah, dan merangsang gerakan bayi. Latihan pernapasan dapat dilakukan kapan saja selama kehamilan, tetapi lebih baik dilakukan pada pagi atau sore hari, ketika bayi lebih aktif . Beberapa latihan pernapasan yang dapat dicoba adalah yoga, tai chi, atau meditasi.
4. Operasi caesar
seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa pilihan terakhir jika cara-cara lain tidak berhasil atau tidak aman untuk dilakukan yaitu melakukan operasi caesar.
Operasi caesar biasanya dilakukan pada usia kehamilan 39 minggu atau lebih awal jika ada indikasi medis
Nah Itulah informasi mengenai apa itu bayi sungsang dan cara mengatasinya. Jika Bunda memiliki pertanyaan lebih lanjut tentang bayi sungsang, Bunda bisa berkonsultasi dengan dokter kandungan. Selamat menjalani kehamilan dan persalinan yang sehat dan lancar ya bund!