Sebelumnya kasus anak Isa Bajaj sempat ramai diduga mengalami kekerasan, hingga berakhir pada laporan ke kepolisian. Putri Isa Bajaj diketahui mengalami luka pada daerah sensitifnya.

Peristiwa tersebut terjadi pada saat sang putri sedang bermain di Alun-Alun Magetan dengan kedua kakak laki-lakinya. Kasus tersebut diduga karena sang putri mendapatkan perlakuan kekerasan.

Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Dinas KB Kabupaten Magetan, Indriana Agustin mengungkapkan kalau pihak dinas telah melakukan asesmen.

“Dari pengakuan korban dan saksi bahwa korban ditendang oleh pria berkacamata. Dari pengakuan kekerasan tersebut korban mengalami luka di bagian sensitif. Hari ini kita melakukan pendampingan untuk pelaporan di Kepolisian Resor Magetan,” katanya.

Namun rupanya kasus tersebut berakhir damai. Setelah Isa Bajaj akhirnya mencabut laporannya di Kepolisian Resor (Polres) Magetan usai bertemu dengan Dimas. Pria yang sembat bertabrakan dengan anak Isa.

Alasan Kasus Anak Isa Bajaj Berakhir Damai

Usai peristiwa yang menimpa sang putri pada Kamis (18/04/2024), yang mengakibatkan luka pada area sensitifnya. Akhirnya Isa memilih untuk mencabut laporannya tersebut.

“Saya sekeluarga memaafkan mas Dimas dan sebaliknya Mas Dimas juga memaafkan. Kamu percaya Mas Dimas tidak sengaja menyakiti putri saya,” kata Isa Bajaj, Selasa (23/4/24).

Isa juga menyayangkan tidak adanya CCTV di sekitar Alun-Alun Magetan yang merupakan tempat publik.

“Tidak adanya CCTV di TKP menyebabkan lokasi sekitar menjadi gelap. Ke depan kejadian seperti ini jangan sampai dialami orang lain,” harap Isa.

Rupanya pria berkacamata tersebut bernama Dimas, dirinya menjelaskan kalau tidak sengaja bertabrakan dengan sang anak yang bermain basket di Alun-Alun Magetan.

“Dengan fisik saya yang tinggi, sedangkan anaknya kecil, jadi saya tidak tahu, bertabrakan dengan saya,” kata Dimas, Selasa (23/4/24).

Dimas yang telah bertemu dengan Isa mengungkapkan kalau saat itu dirinya sempat ingin menolong sang anak.

“Waktu itu putri Mas Isa tidak mau. Setelah itu saya pulang ke rumah,” kata Dimas.

Dimas tidak menyangka kalau kejadian tersebut akan ramai hingga terjadi pelaporan ke polisi. Dirinya mengaku baru mengetahui kalau dirinyalah pria berkacamata yang disebut oleh anak Isa Bajaj setelah membaca pemberitaan di media.

“Tahu kejadian tersebut karena ramai di pemberitaan. Jika dibaca kronologi kejadian, baik waktu maupun lokasi itu sesuai dengan apa yang saya alami,” ujar Dimas.

Dari sanalah, Dimas akhirnya langsung berinisiatif untuk mendatangi Isa dan memberikan penjelasan sekaligus meminta maaf. Dimas menyebutkan kalau dirinya tidak sengaja bertabrakan dengan putri Isa.

“Saya mohon maaf, peristiwa itu murni karena ketidaksengajaan. Semua sudah saya jelaskan kepada Pak Isa,” katanya.

Syukurlah kalau kasus anak Isa Bajaj berakhir damai. Semoga kedua belah pihak selalu legowo untuk saling memaafkan apa yang pernah menjadi kesalahan. Untuk orang tua sebaiknya lebih berhati-hati ketika membiarkan anak bermain sendirian.