6 Risiko Komplikasi Kehamilan Kembar: Bayi Lahir Prematur Hingga Ibu Menderita Gangguan Preeklamsia
Kehadiran bayi kembar dalam keluarga kecil ayah dan bunda memang membawa berkah tersendiri. Namun, hal ini tak selamanya menyenangkan karena ibu hamil rentan alami komplikasi kehamilan kembar yang bisa terjadi kapan saja.
Yups, kehamilan kembar memang memiliki risiko komplikasi yang lebih tinggi ketimbang kehamilan biasa. Risiko ini bahkan bisa terjadi mulai dari awal kehamilan hingga ketika bayi dilahirkan.
Dalam artikel kali ini, mamikita.com akan memberikan edukasi tentang risiko komplikasi pada bunda yang mengandung anak kembar.
Jadi agar tidak memperburuk keadaan, bunda bisa melakukan pencegahan dari awal.
Risiko Komplikasi Kehamilan Kembar
Langsung saja, berikut adalah beberapa risiko komplikasi kehamilan kembar untuk bunda waspadai:
1. Bayi Lahir Prematur
Dikutip dari John Hopkins Medicine, hampir 60% kehamilan kembar alami kelahiran prematur dengan usia 36 minggu.
Selain memberi dampak yang buruk untuk ibu, kelahiran prematur juga memiliki risiko seperti bayi kesulitan bernafas, masalah pada perut dan usus, gangguan sistem saraf, berat badan bayi tidak normal dan lain sebagainya.
2. Gangguan Hipertensi-Risiko Komplikasi Kehamilan Kembar yang Umum Terjadi
Kehamilan kembar juga bisa sebabkan ibu alami hipertensi selama kehamilan.
Jika tidak segera diatasi, keadaan ini dapat menyebabkan kelahiran prematur, bayi tak berkembang hingga kematian.
3. Ibu Menderita Gangguan Preeklamsia
Preeklampsia merupakan keadaan dimana ibu hamil alami peningkatan tekanan darah serta kelebihan protein di dalam urine.
Gejala Preeklampsia sering ditandai dengan sakit kepala, penambahan berat badan hingga pembengkakan.
Selain kerap terjadi pada ibu hamil biasa, kondisi ini ternyata juga kerap terjadi pada ibu dengan kehamilan kembar.
4. Hiperemesis Gravidarum
Hiperemesis Gravidarum atau morning sickness adalah hal wajar yang mungkin akan sering bunda alami.
Namun, khusus untuk kehamilan kembar, keadaan ini akan terjadi lebih intens sehingga mengganggu aktivitas bunda.
5. Diabetes Gestasional
Selain hipertensi, kehamilan kembar juga dapat meningkatkan risiko ibu alami diabetes gestasional.
Ini adalah gangguan kesehatan dimana ibu hamil alami kenaikan gula darah secara signifikan.
Agar tidak mengancam kesehatan ibu dan anak, bunda harus mengubah pola makan, gaya hidup dan kontrol kadar glukosa.
6. Twin-to-Twin Transfusion Syndrome
Twin-to-Twin Transfusion Syndrome (TTTS) merupakan keadaan dimana pembuluh darah bayi tidak terbagi dengan normal.
Kondisi semacam ini kerap terjadi pada kehamilan identik yang saling berbagi plasenta.
Jika tidak diatasi, kehamilan ini dapat menyebabkan gagal jantung pada bayi dan kematian salah satu atau dua bayi kembar.
Demikian 6 risiko komplikasi kehamilan kembar yang harus bunda waspadai. Agar risiko diatas tidak benar-benar terjadi, pastikan untuk melakukan cek kesehatan secara rutin ya bun