7 Ciri-Ciri Anak Kekurangan Zinc, Sering Diare Hingga Berat Badan Turun Drastis
Ciri-ciri anak kekurangan zinc bisa terlihat bukan hanya melalui fisik saja namun juga kualitas kesehatannya maupun tumbuh kembang si kecil.
Sebagaimana diketahui zink atau seng merupakan mineral yang sangat diperlukan anak utnuk mendukung masa pertumbuhannya.
Selain itu, zinc juga berguna untuk menjaga keseluruhan tubuh, termasuk mendukung kekebalan tubuh hingga mempercepat penyembuhan luka.
Bahkan, jenis mineral ini juga ikut andil dalam pertumbuhan dan perkembangan hingga memperlancar fungsi tiroid. Lantas bagaimana ciri-ciri anak yang kekurangan zinc?
Ciri-Ciri Anak Kekurangan Zinc
Pertumbuhan terlambat, emosi tidak stabil adalah ciri-ciri anak kekurangan zinc yang perlu bunda waspadai. Nah, biar tidak jadi self diagnosis, berikut ciri anak kekurangan zinc dalam tubuhnya:
1. Pertumbuhan Terhambat atau Tertunda
Melansir dari WebMD disebutkan bahwa peningkatan jumlah zink berperan dalam membantu anak-anak mencapai berat dan tinggi ideal.
Hal ini juga mendukung pernyataan dari WHO yang mengatakan jika zink dibutuhkan dalam pertumbuhan sel, diferensiasi sel dan metabolisme, serta mengurangi resiko terhambatnya pertumbuhan di masa anak-anak.
Belakangan pun disebutkan bahwa kekurangan zinc pada anak ditandai dengan penurunan pertumbuhan, seringnya mengalami pilek atau infeksi, gangguan memori, keterlambatan belajar, dan rentan perhatian yang memburuk.
2. Lambatnya Penyembuhan Luka
Mineral zinc dikenal sangat berperan dalam kesehatan hingga berbagai aspek metabolisme sel. Selain itu, zink juga sudah lama diyakini mampu membantu proses penyembuhan luka menjadi lebih cepat.
Jadi jangan heran, jika sampai sekarang makin banyak dokter yang beralih memberikan resep zinc untuk pasien dengan keluhan bisul kulit.
Oleh sebab itu, jika anak bunda mengalami kondisi dimana memiliki luka yang sulit sembuh, bisa jadi itu adalah gejala kekurangan zinc.
3. Emosi yang Tak Stabil
Kurangnya zink dalam tubuh nyatanya juga berdampak pada gejala neurologis dan somatik. Artinya, anak-anak yang terlihat sering depresi, selalu cemas, cepat marah, dan tidak mampu mengendalikan emosi dapat dikaitkan dengan kurangnya zink dalam tubuhnya.
Selain itu, sebuah penelitian dengan judul Zinc Deficiency and Depression tahun 2015 pun memberikan hasil bahwa asupan zink yang rendah dapat berpengaruh pada meningkatnya gejala depresi pada seseorang.
4. Rambut Rontok dan Muncul Ruam
Salah satu dari ciri-ciri anak kekurangan zinc yang mungkin tak bunda sadari adalah rambut rontok dan munculnya ruam.
Gejala tersebut juga kadang disertai dengan sakit perut, hilangnya nafsu makan, penyembuhan luka yang tertunda, hingga munculnya eksim atau dermatitis khususnya sekitar mulut atau anus.
5. Diare
Ciri anak sedang kekurangan asupan zink yang paling umum sebetulnya adalah mengalami diare. Walaupun, setiap anak menderita gejala yang berbeda-beda.
Sebagian ada yang mengalami serangan mual dulu baru diare. Namun, tidak sedikit juga yang hanya mengalami diare saja secara terus menerus. Oleh sebab itu, ketika melihat anak bunda diare yang berkepanjangan, jangan dianggap remeh.
Gejala tersebut akan memperparah kondisi anak bunda menjadi makin serius, mengingat zinc berfungsi menjaga kekebalan tubuh si kecil.
6. Hilangnya Selera Makan
Tanda lain jika anak bunda sedang kekurangan zinc adalah hilangnya selera makan. Kondisi tersebut juga kadang disertai dengan gangguan penciuman sehingga mirip penderita penyakit anoreksia.
Jadi, saat anak mulai rewel tidak mau makan, bunda harus mencoba membujuknya atau bila perlu hubungi dokter terkait.
7. Berat Badan Turun
Coba periksa lagi anak bunda, apakah mengalami penurunan berat badan yang signifikan? Bisa jadi itu adalah tanda kekurangan zinc pada tubuh.
Pasalnya, zink dikenal mampu memanipulasi kadar ghrelin dan leptin atau hormon rasa kenyang.
Oleh sebab itu, saat kadar zink dalam tubuh anak rendah, maka umumnya mereka selalu merasa kenyang dan tidak nafsu makan lalu berakibat menurunnya berat badan.
Itu dia tadi ciri-ciri anak kekurangan zinc. Apakah dari ciri-ciri tersebut sedang dialami oleh anak bunda? Ada baiknya konsultasikan ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.