Jangan Panik! Ini 5 Tips Hadapi Anak Baru Pertama Kali Menstruasi, Berikan Edukasi Secara Perlahan
Mendapati anak baru pertama kali menstruasi pasti rasanya campur aduk ya bun. Ada rasa lega, namun pasti juga was-was karena harus siap menghadapi perubahan mood yang mungkin akan dialami oleh anak.
Belum lagi, bunda juga harus memberikan edukasi tentang menstruasi yang kadang justru dianggap kurang menyenangkan dari si anak.
Nah, agar tidak makin rungsing, Mamikita.com akan berikan tips bagaimana cara hadapi anak baru pertama kali menstruasi.
Karena ini adalah pengalaman pertama dalam hidupnya, jadi bunda mesti banyak sabar ya.
Tips Hadapi Anak Baru Pertama Kali Menstruasi
Saat anak mengalami menstruasi untuk pertama kalinya, memang suasana panik dan khawatir sudah pasti akan terjadi. Agar dapat teredukasi dengan baik, berikut tips hadapi anak saat pertama kali menstruasi:
1. Berikan Penjelasan dengan Sederhana
Kondisi menstruasi memang hal wajar dan normal terjadi bagi perempuan, akan tetapi untuk anak hal ini pasti akan membuatnya bingung.
Agar tidak jadi salah pemahaman, bunda bisa menenangkan si anak dan memberikan pengertian tentang apa yang ia alami.
Jelaskan juga dengan bahasa yang mudah dipahami kalau gejala ini normal bagi perempuan. Anak perempuan yang menginjak dewasa pasti akan mengalami hal tersebut, dan anak tak perlu minder atau malu.
2. Kenalkan dengan Siklus Menstruasi
Gejala menstruasi pada tahap awal biasanya tidak beraturan, kadang busa lebih sering namun juga bisa sebaliknya. Tapi, secara perlahan siklus menstruasi pada perempuan dapat berjalan dengan teratur.
Nah tugas bunda adalah memberikan gambaran umum seputar perempuan yang mengalami siklus menstruasi akan berulang sekitar 21-35 hari sekali.
Sedangkan masa haid bisa terjadi dari 3-7 hari. Akan tetapi siklus ini belum tentu datang pada tanggal yang sama tiap bulan.
3. Mengajarkan Cara Pakai Pembalut
Jika anak telah memahami apa yang bunda jelaskan, maka selanjutnya adalah kenalkan produk pembalut sebagai kebutuhan utama perempuan saat menstruasi.
Pembalut yang dijual di pasaran, memiliki jenis dan fungsi yang berbeda-beda. Ajarkan juga cara memilih pembalut yang sesuai ya.
Umumnya, saat awal-awal masa menstruasi sebaiknya gunakan pembalut bersayap (wing). Sedangkan untuk malam hari, ajarkan si anak untuk menggunakan pembalut yang panjang guna meminimalisir kebocoran saat tidur.
Selain mengajarkan cara memilih, memakai, dan mengganti, bunda dapat mengajarkan cara membungkus pembalut yang benar.
4. Ajarkan Catat Siklus Haid
Siklus haid yang sesuai catatan biasanya pertanda normal. Akan tetapi jika si anak mengalami siklus haid yang masih tidak teratur, bisa jadi anak mengalami gangguan pada sistem reproduksinya.
Sebagai langkah alternatif, ajarkan si anak untuk mulai mencatat masa haid di kertas atau kalender ya.
Pentingnya mengajarkan hal ini adalah untuk membantu si anak guna menentukan tanggal menstruasi. Bunda dapat membantu si anak untuk mengetahui gejala awal, masa menstruasi, hingga sampai selesai.
5. Biasakan Menyimpan Pembalut Cadangan
Ketika anak mulai memahami siklus menstruasi, maka bunda dapat mengajarkan cara menyimpan pembalut cadangan yang benar.
Hal ini memang terkesan sepele, akan tetapi bagi perempuan yang sedang mengalami menstruasi tentu sangat dianjurkan.
Sebenarnya cara ini sebagai antisipasi jika pembalut yang si anak gunakan mengalami kebocoran. Agar tidak harus mencari ke toko, ada baiknya jika menyimpan pembalut cadangan. Cara ini bisa dilakukan ketika anak sedang berada di luar rumah atau tanpa pengawasan orang tua.
Membahas soal haid untuk pertama kalinya memang tidak mudah. Diperlukan kondisi yang tenang dan nyaman antara si anak dan bunda.
Agar tidak salah informasi, pastikan ajarkan tips hadapi anak pertama menstruasi dengan bahasa yang mudah dipahami ya.