Apa itu Parentifikasi Pada Anak? Trauma Masa Kecil yang Sebabkan Depresi Hingga Antisosial
Apa itu parentifikasi pada anak? Parentifikasi adalah salah satu bentuk trauma masa kecil yang seringkali tidak disadari. Hal tersebut bisa terjadi karena peran bunda/ayah dan anak yang justru terbalik.
Meskipun terdengar sepele, parentifikasi ternyata berdampak besar pada kepribadian dan psikis anak lho. Dan sayangnya banyak orang tua yang kurang menyadari bahkan tidak sadar akan adanya parentifikasi pada anak.
Apa Itu Parentifikasi Pada Anak?
Melansir dari Medical New Today, parentifikasi merupakan kondisi dimana seorang anak diberikan tanggung jawab yang tak sepantasnya dengan usia maupun kemampuan mereka.
Tanggung jawab disini maksudnya yang bersifat praktis seperti membayar tagihan, harus bertindak sebagai orang kepercayaan.
Selain itu, parentifikasi bisa terjadi dalam banyak keadaan salah satunya ketidakhadiran sosok bunda/ayah.
Selain itu, hal ini bisa juga terjadi karena tidak adanya seseorang yang mendukung kebutuhan emosional anak hingga terkait dengan kesehatan mental.
Jadi apa itu parentifikasi pada anak? Dari pengertian diatas, parentifikasi bisa diartikan sebagai trauma yang menyebabkan tekanan psikologis bahkan dianggap sebagai bentuk emotional abuse.
Dimana trauma tersebut pun mampu memicu dampak jangka pendek maupun panjang terhadap kehidupan anak hingga di masa depan.
Penyebab Parentifikasi Pada Anak
Setelah bunda tahu apa itu parentifikasi pada anak, tentunya penasaran bukan mengenai penyebab trauma tersebut?
Faktanya adalah beberapa penyebab anak mengalami parentifikasi mengutip dari Healthline seperti diantaranya:
- Penyalahgunaan narkoba, obat-obatan terlarang, dan alkohol
- Perceraian bunda dan ayah
- Salah satu antara bunda/ayah meninggal dunia
- Ekonomi tidak stabi
- Pengabaian anak terus menerus karena pengalaman buruk yang dialami bunda/ayah saat kecil
- Cacat fisik
- Sakit
- Kekerasan Fisik
- Pelecehan (Fisik/seksual)
Dari beberapa penyebab di atas, bunda mungkin sudah bisa mengambil kesimpulan jika parentifikasi memang sangat related dengan kehidupan sekarang. Jadi, tidak menutup kemungkinan anak-anak korban trauma parentifikasi ada di sekitar kita.
Ciri-Ciri Anak Mengalami Parentifikasi
Apakah bunda mulai curiga dengan kondisi anak-anak? Seorang anak yang mengalami trauma parentifikasi punya ciri-ciri tertentu. Bunda bisa kenali beberapa gejalanya seperti di bawah ini:
- Gangguan kecemasan, khususnya tentang kepedulian terhadap orang lain
- Merasa depresi
- Terbesit pikiran untuk bunuh diri
- Bekerja kompulsif saat mengerjakan tugas sekolah maupun rumah
- Selalu merasa bersalah dan malu
- Perasaan khawatir yang tiada henti
- Menarik diri dari sosial
- Gejala fisik seperti sakit perut dan sakit kepala
Jenis-jenis Parentifikasi Pada Anak
Parentifikasi pada anak terbagi dalam beberapa jenis dengan gejala sebagai berikut:
1. Parentifikasi Emosional
Ini adalah kondisi dimana anak dipaksa untuk memenuhi kebutuhan emosional orang dewasa. Termasuk dukungan emosional, mendengarkan masalah yang dialami orang dewasa hingga menjadi sumber kenyamanan.
Hal ini tentu bisa menjadi tantangan bagi anak, sebab mereka belum memiliki kematangan emosi sendiri.
Bahkan pengalaman hidup pun belum sepenuhnya didapatkan. Lalu bagaimana mungkin dapat menghadapi emosi para orang dewasa bukan?
2. Parentifikasi Instrumental
Parentifikasi Instrumental terjadi saat anak diharuskan mengambil tanggung jawab praktis, yang biasanya dilakukan orang dewasa.
Mulai dari mengatur keuangan keluarga, mengasuh adik-adik, dan tugas lainnya yang bukan tugas anak-anak.
Dampak yang ditimbulkan adalah anak terancam tidak bisa bersekolah, bersosialisasi dengan teman sebaya, dan terlibat dalam aktivitas anak-anak seusianya.
Baik parentifikasi emosional maupun instrumental dapat bersifat tumpang tindih. Bahkan, seorang anak juga bisa mengalami beberapa jenis parentifikasi sekaligus secara bersamaan lho bunda.
Sekian pembahasan tentang apa itu parentifikasi pada anak, jenis dan ciri-cirinya. Nah, jika si kecil mengalami gejala yang mengarah ke parentiikasi, segera cari bantuan untuk mengatasinya ya!