5 Cara Mendidik Anak Mengelola Emosi Dengan Baik Dan Tepat!
Bagaimana cara mendidik anak mengelola emosi? Anak terkadang suka tidak dapat menahan emosinya dengan baik, terutama saat sedang marah. Sehingga ketika anak sedang emosi, sebaiknya orang tua jangan ikut emosi juga.
Setiap orang itu berhak dan diperbolehkan untuk dapat merasakan emosi yang ada dalam dirinya, tidak terkecuali anak kecil. Meski begitu bukan berarti mereka bisa berperilaku sesuka hati mereka, yang sampai merugikan orang.
Penting untuk setiap orang tua mendampingi dan mengoreksi perilaku anak. Utamanya jika anak melanggar aturan dan menyakiti orang lain. Berikut ini beberapa cara dalam mendidik anak tanpa perlu emosi.
Cara Mendidik Anak Mengelola Emosi
Orang tua bisa coba beri tahu kepada anak bahwa mereka bisa merasakan sedih, bahagian, takut, kecewa, marah dan emosi apapun yang sedang mereka alami. Akan tetapi perlu diketahui kalau mereka harus paham dengan apa yang sedang mereka rasakan.
Begini cara untuk mendidik anak merasakan emosi yang ada dalam dirinya. Simak ulasannya berikut ini.
1. Jangan Larang Anak Merasakan Emosinya
Terkadang anak dilarang untuk merasakan emosinya. Misal saja ketika anak sedang sedih, anak dilarang mengekspresikan kesedihannya dengan tangis.
Di sisi lain ini menjadikan anak bingung, dia nantinya bingung degan rasa sedih. Sehingga anak menjadi orang yang tidak memiliki empati dan rasa sedih.
Seharusnya orang tua memberitahu kalau sedih itu tidak apa, menangis itu tidak salah. Duka dan rasa sedih adalah sebuah proses penyembuhan yang tidak boleh dihindari. Allah memberikan rasa sedih pada setiap manusia bukanlah sesuatu yang harus disembunyikan sebagai aib.
2. Pisahkan Antara Emosi Dan Perilaku Buruk
Orang tua perlu membedakan mana yang emosi dan mana yang perilaku buruk. Setiap anak pasti punya rasa marah, wajar kalau anak marah terhadap sesuatu.
Namun akan menjadi perilaku buruk ketika anak marah dengan memukul, membanting, menendang atau melempar barang yang ada. Itu adalah perilaku buruk yang tidak boleh dibiarkan.
Orang tua tidak boleh membiarkan hal tersebut kepada anak. berdalih dengan supaya anak dapat menyalurkan rasa marahnya. Jika seperti itu maka akan buruk untuk anak ke depannya. Sebab anak akan melampiaskan rasa marahnya dengan asal-asalan dan tidak sehat.
Buatlah anak lebih memahami dirinya dengan perasaan marahnya. Ajari anak untuk dapat menghadapi konsekuensi dirinya dalam menghadapi perasaannya.
3. Ajari Anak Untuk Atasi Masalahnya Secara Sehat
Ajari cara mendidik anak mengelola emosi dirinya. Dibandingkan membiarkan anak meluapkan emosinya dengan secara asal-asalan. Lebih baik orang tua menyampaikan kepada anak secara proaktif dengan cara mengatasi ketidaknyamanan perasaannya yang positif.
Sebagai contoh, bisa coba ajari mereka menggambar untuk lampiaskan rasa emosinya. Ajak anak untuk meluapkan rasa sedihnya dalam sebuah gambar. Begitu juga degan rasa marah, senang dan rasa emosi lainnya.
Ini adalah cara yang sehat dan baik untuk anak. dibandingkan anak meluapkan rasa emosinya dengan asal-asalan. Lebih baik ajari anak meluapkan emosi dengan cara yang lebih baik.
4. Tunjukkan Kepada Anak Kalau Mereka Punya Kendali
Apabila suasana hati anak sedang buruk, coba bicarakan tentang bagaimana perilaku tertentu cenderung membuat mereka terjebak dalam suasana hati yang semakin buruk. Misal saja jika mereka sedih sebaiknya tidak melihat tontonan atau lagu yang semakin sedih.
Tunjukkan kalau mereka memiliki kendali atas dirinya sendiri. Berikan anak pilihan kalau mereka sedih lebih baik melakukan kegiatan yang menyenangkan atau lebih senang terjebak dengan perasaan sedihnya.
5. Hindari Dalam Menerima Emosi Sebagai Alasan
Orang tua tidak boleh menoleransi emosi sebagai alasan bersedih. Apabila hal seperti itu dibiarkan, maka dapat membuat anak menjadi kurang bertanggung jawab.
Misal seharusnya pada hari tersebut anak punya jadwal les yang harus dia kerjakan. Akan tetapi ketika anak sedih dirinya berdalih enggan les karena dirinya sedang sedih. Hal tersebut sebaiknya tidak bisa orang tua terima.
Terutama jika rasa sedih yang nak rasakan karena memang ulah dari dirinya sendiri. Sebab jika orang tua memberikan pengecualian terus menerus kepada anak, dirinya malah akan semakin sering mengabaikan tugas dan tanggung jawabnya.
Itulah tadi bagaimana cara mendidik anak mengelola emosi. Setiap anak memiliki emosi, biarkan anak merasakan emosi tersebut. Jangan biarkan anak tidak merasakan emosi yang dia miliki, sebaiknya berikan arahan anak untuk merasakan emosinya dengan baik.