Cara Menghitung Siklus Menstruasi Yang Benar Pada Wanita
Wanita yang sedang program hamil, penting untuk paham cara menghitung siklus menstruasi. Menghitung siklus menstruasi ini sangat baik untuk membantu wanita menentukan waktu suburnya.
Setiap wanita memiliki waktu menstruasi yang berbeda satu dengan lainnya. Sehingga penting untuk menghitung dan mengetahuinya. Supaya wanita lebih cepat hamil dan memiliki keturunan. Untuk itu beberapa cara untuk dapat menghitungnya.
Cara Menghitung Siklus Menstruasi
Siklus menstruasi ini adalah bagian dari cara tubuh untuk mempersiapkan kemungkinan kehamilan setiap bulannya. Hal ini sangat penting untuk dipahami oleh wanita. Terkait pada waktu terjadinya, karena dapat membantu mendorong terjadinya kehamilan atau malah menghindarinya.
Selain itu juga dengan mengetahui periode dengan cara menghitung siklus menstruasi. Maka kamu bisa lebih mudah mengetahui suatu kondisi tubuh sendiri. Ini bisa dilihat dari rutin tidaknya jadwal menstruasi tersebut.
Menstruasi ini timbul ketika kehamilan tidak terjadi dalam tubuh. Sehingga pada dinding rahim mengalami peluruhan yang menghasilkan pendarahan. Keluarnya darah dari dalam vagina ini dapat berlangsung 3-8 hari, berbeda waktunya wanita satu dengan lainnya.
Normalnya siklus haid ini terhitung dari hari pertama haid, hingga akhirnya terjadi kembali pada kisaran dia antara 28-35 hari. Untuk menghitung pola menstruasi pada setiap bulannya, maka perlu dicatat.
Hal yang perlu dicatat adalah tanggal hari pertama terjadinya haid di setiap bulannya. Kamu juga harus menghitung terjadinya pertama haid yang akan terjadi di bulan berikutnya.
Sebagai contoh kamu haid di tanggal 30 Januari, kemudian haid lagi tanggal 23 Februari. Sehingga siklus menstruasi yang terjadi pada kamu adalah 25 hari. Siklus ini akan berubah setiap bulannya, masih terbilang normal jika terjadi pada rentang waktu 21-35 hari.
Beberapa Fase Setelah Haid Selesai
Setelah mengalami pendarahan haid, maka kamu akan mengalami beberapa fase. Fase yang terjadi pada tubuhmu ini biasanya antara lain:
1. Fase Folikuler
Fase ini dimulai dengan menstruasi dan berakhirnya sebelum sel telur dilepaskan dari ovarium. Selama waktu tersebut, otak dapat mengirimkan sinyal ke tubuh untuk dapat menghasilkan hormon perangsang folikel. Ovarium ini dapat menghasilkan antara 5-20 folikel yang mengandung sel telur belum matang.
2. Fase Ovulasi
Ovulasi ini biasanya terjadi antara hari ke 10-14 dari siklus menstruasi biasanya. Peningkatan ekstrogen dalam tubuh memicu untuk memproduksi hormon. Sehingga hal tersebut dapat memicu pelepasan sel telur matang, yang berguna untuk pembuahan potensial.
Telur ini nantinya akan dilepaskan ke tuba falopi dan akan bertahan selama kurang lebih 24 jam. Jika tidak mendapatkan pembuahan, maka sel telur ini akan keluar melalui aliran darah menstruasi.
3. Fase Luteal
Pada fase ini dimulai setelah ovulasi dan diakhiri dengan hari pertama menstruasi. Biasanya berlangsung sekitar 12 hingga 15 hari. Pada saat fase ini tubuh memproduksi progesteron yang dapat menyebabkan lapisan rahim menebal.
Hal tersebut sebagai bagian persiapan tubuh untuk kehamilan. Namun jika tidak terjadi kehamilan, maka kadar progesteron akan turun. Sehingga menyebabkan lapisan rahim dapat terlepas dan menandakan siklus menstruasi yang baru.
Itulah tadi bagaimana cara menghitung siklus menstruasi. Penting untuk setiap wanita memahami siklus menstruasi. Supaya lebih cepat terdeteksi apabila siklus tidak lancar, seperti biasanya.