Cerita dr. Richard Lee Rawat Anak yang Menderita Autism, Kenzo Adalah Hadiah Terbaik Dari Tuhan
Sukses sebagai seorang pengusaha dalam bisnis kecantikan dan Youtuber dr. Richard Lee rupanya menyimpan fakta mengejutkan. Beberapa waktu lalu, ia mengaku bahwa anak ketiganya Kenzo Sebastian Lee mengidap kondisi autism.
Melalui kanal YouTube pribadinya, dr. Richard Lee mengaku bahwa meski lahir dalam keadaan autism, Kenzo adalah hadiah terbaik dari Tuhan yang harus ia jaga.
Bagaimana kisah dr. Richard Lee yang berhasil merawat putra ketiganya yang menderita autism? Dan apa peran orang tua dalam menghadapi hal tersebut? Mari kita simak penuturan dari dr. Richard Lee berikut ini.
Gejala Autism yang Dialami Kenzo Anak dr. Richard Lee
Bersama sang istri yang juga merupakan dokter, dr. Richard Lee menceritakan bagaimana awal mula dan gejala Kenzo terkena autism.
dr. Reni menceritakan bahwa pada usianya yang sudah menginjak empat tahun, Kenzo hanya bisa mengucapkan satu hingga dua suka.
Anak ketiga dari pasangan dr. Richard Lee dan dr. Reni Effendi tersebut juga tidak bisa berkomunikasi dengan lancar layaknya pada anak seusianya.
Bahkan, Kenzo juga alami gangguan pada kontak mata dimana saat ia berinteraksi kontak matanya tidak panjang dan tidak sering terjadi.
Selain itu, Kenzo juga jarang merespon jika ada orang yang memanggil namanya. Ia juga seperti tidak ada minat untuk bermain dengan temannya yang lain dan memilih sibuk dengan dunianya sendiri.
“Kenzo itu kalau misalnya dipanggil, dia tidak merespons. Kemudian dia itu tidak memiliki ketertarikan bermain dengan anak sebayanya. Seperti ada dunianya sendiri,” ungkapnya.
“Kemudian dia ada obsessive interest. Itu seperti ada interest tertentu pada benda-benda tertentu. Jadi setiap hari dia suka bawa itu benda kemana-mana. Kenzo ini ada obsessive interest di huruf-huruf. Sekarang itu dia bisa alfabet, cuman Idia tidak bisa berkomunikasi dengan kita tetap,” ucap dr. Reni.
Terakhir, menurut dr. Reni, Kenzo juga kerap melakukan hand flapping dan memiliki emosi yang tidak stabil, suka marah serta menangis tanpa sebab.
“Dia itu juga suka marah, menangis, tanpa ada sebabnya. Itu sih gejala-gejala yang ada di Kenzo,” tuturnya.
Tips dr. Reni Dalam Menghadapi Anak Dengan Sindrom Autism
Meski sudah bisa menerima keadaan sang putra, namun dr. Reni mengaku bahwa merawat Kenzo dengan gangguan autism bukanlah sebuah hal yang mudah.
Orang tua yang memiliki anak istimewa seperti Kenzo harus bisa memahami dan berusaha untuk masuk ke dalam dunianya.
Selain itu, dokter Reni juga menjelaskan bahwa banyak orang yang justru menyalahkan orang tua karena anaknya autism.
Padahal tindakan menyalahkan ini sangat tidak benar, karena sebagai orang tua, mereka sudah pasti akan memberikan yang terbaik untuk sang anak.
Bahkan sambil menyeka air mata, dirinya juga mengaku bahwa selama kehamilan Kenzo hingga ia dilahirkan, sang putra sudah diberi stimulus yang terbaik. Namun, kembali lagi, Kenzo adalah hadiah dari Tuhan yang patut disyukuri.
“Percayalah kalau misalnya orang-orang yang memiliki anak-anak yang telat bicara, dia sudah mengajak ngomong anaknya setiap hari. Kami sudah kasih stimulus yang lebih bahkan,” ungkapnya.
“Jadi kalian yang melihat anak-anak yang belum bisa bicara, tolonglah kalian jangan menyalahkan orang tuanya seakan-akan mereka tidak mampu mengurus anak itu,” katanya.
“Padahal sebenarnya mereka itu berbeda dengan anak-anak yang lainnya. Percayalah bahwa itu bukan salah kalian sebagai orang tua. Bukan salah kita kalau anak kita itu nggak bisa bicara,” Ucap dr. Reni.